Kamis, 27 April 2017

Pengaruh Orang Tua dan Tempat Tinggal terhadap Prestasi

Hello Guys :) Gue mau bagi sesuatu nih buat kalian. Ini post-an pertama gue, jadi maaf kalau agak sedikit gimana-gimana gitu (gimana apanya?) ihh pokoknya gitulah. Tema kali ini adalah pengaruh orang tua dan tempat tinggal terhadap prestasi. Semoga Bermanfaat :)



1. Orang tua sebagai motivasi
         Orang tua merupakan motivasi bagi anaknya, dukungan orang tua sangat diperlukan untuk menunjang prestasi anaknya. Tapi jika orang tua terlalu mengekang anaknya untuk menjadi pintar dan berprestasi, itu mungkin berhasil di awal. But, lama-kelamaan si anak akan mudah membangkang dan membantah perintah orang tuanya. Ketika si anak sadar dan semakin dewasa, dia akan ingin merasa bebas dan tidak ingin lagi terkekang oleh orang tuanya. Bahkan sering kali si anak akan berbohong kepada orang tuanya demi mendapatkan kebebasan. Tentunya hal seperti ini tidak diinginkan oleh orang tua. Oleh karena itu orang tua harus bisa mengerti dan tidak memaksakan kehendaknya kepada sang anak.

2. Tempat tinggal 
          Prestasi seorang anak yang tinggal dengan orang tuanya berbeda dengan anak yang tidak tinggal dengan orang tuanya (anak rantau). Prestasi seorang anak yang biasanya tinggal dengan orang tuanya akan cenderung menurun ketika dia menjadi anak rantau. Faktor-faktornya yaitu:

  • seorang anak rantau memiliki banyak kesulitan
          Mereka harus berpikir untuk hemat, memanajemen waktu yang baik, dan bahkan terkadang bertahan sendirian dalam kondisi sakit. Anak rantau tidak bisa mengeluh sakit, lapar dan sebagainya kepada orang tuanya karena takut mereka akan khawatir. Jadinya semua itu ditanggung sendiri, paling banter ditanggung bersama teman yang senasib sepenanggungan hehe :)

  • seorang anak rantau dituntut untuk mandiri
          Setiap ingin makan mereka harus memasak atau minimal membeli masakan jadi. Setiap hari mereka harus memikirkan menu apa ya hari ini? makan apa ya hari ini? uang tinggal sedikt nih cukup gak ya selama seminggu? Banyak yang harus mereka pikirkan, itu hanya untuk urusan makan belum lagi yang lain. Hal inilah yang menyebabkan prestasi mereka menurun karena pikiran mereka bercabang-cabang. Mereka berpikir ada banyak hal yang lebih penting untuk mereka pikirkan selain daripada nilai. Nilai memang penting tapi hidup mereka jauh lebih penting.

         Jadi intinya seorang anak rantau dituntut untuk berpikir dewasa, mengelola keuangan sendiri, menjaga diri sendiri, pokoknya semuanya serba sendiri. Lain halnya dengan anak yang tinggal dengan orang tuanya : makan tinggal makan, minum tinggal minum, tidur tinggal tidur.  Mereka tidak disibukkan dengan urusan menu masakan, uang menipis, serta hutang yang menumpuk dikarenakan dipinjam untuk menutupi kekurangan.

       Segitu aja dulu dari gue, kalau agak gaje dikit harap maklum aja, masih newbi soalnya. Jika ada kritik dan saran langsung komen aja ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syar'i Tapi masih pacaran ?? (Kesombongan Hati)

Pesan Teruntuk Guru dan Dosen

1. Jangan Membanding-Bandingkan Murid / Mahasiswa.            Sering kali ibu/bapak baik guru maupun dosen membanding-bandingkan anak d...

http://go.oclaserver.com/afu.php?zoneid=1433674