Kamis, 11 Mei 2017

Pesan Teruntuk Guru dan Dosen


1. Jangan Membanding-Bandingkan Murid / Mahasiswa. 
          Sering kali ibu/bapak baik guru maupun dosen membanding-bandingkan anak didiknya. "Mengapa kalian tidak bisa seperti dia ? Dia saja bisa masa kalian tidak". Kalimat seperti itu sangat sering diucapkan oleh para tenaga pengajar. Tahukah kalian bahwa setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda? Mungkin dia memang tidak hebat dalam bidang akademik, tapi boleh jadi dia hebat dalam bidang olahraga atau kesenian. Anda tidak bisa memaksakan kehendak padanya bahwa dia harus pandai dalam bidang akademik. Memang tolak ukur prestasi di sekolah atau universitas itu tergantung pada nilai yang didapatkan. Tapi hal itu jangan sampai dijadikan alat untuk membandingkan bodoh atau pintarnya seorang anak. Mungkin saja mereka seperti itu bukan karena mereka tidak bisa hanya saja mereka tidak tertarik. Disitulah tenaga pengajar dituntut agar bisa menimbulkan ketertarikan pada siswa/mahasiswa terhadap materi yang disampaikan.

2. Jangan Pernah Pilih Kasih.
          Ada satu kasus yang pernah saya alami waktu sma dan saya masih ingat sampai sekarang. Ceritanya kami di suruh oleh guru mengerjakan pr di rumah dan besoknya dikumpulkan. Ketika kami ingin mengoreksi bersama, dia melihat bahwa "anak kesayangannya" yaitu siswa terpintar dikelas kami belum mengerjakan. Kemudian dengan entengnya dia berkata kita nggak jadi koreksi ada yang belum soalnya. Jika saja bukan anak itu yang belum mengerjakan, kami yakin seratus persen dia akan marah.
      
       Cerita kedua terjadi ketika saya kuliah, hari itu dosen akan mengadakan kuis. Tapi dia tidak masuk hari itu dan otomatis kuis ditiadakan. Minggu berikutnya dia masuk, tapi dia bingung mau ngasih kuis atau lanjut materi bab selanjutnya. Dan kalian tau hanya "anak kesayangannya" yang ditanya apakah mau kuis atau materi. Tanpa mempertanyakan persetujuan mahasiswa lain dia langsung mengiyakan pilihan anak itu.

        Dear, bapak/ibu guru maupun dosen. Kami tidak iri jika mereka selalu kau puji-puji kau bangga-banggakan. Tapi please jangan anggap kami sebagai angin lalu. Anda mungkin tidak pernah tau rasanya diabaikan. Kami hanya ingin keadilan, tetapi anda tidak pernah menganggap kami ada. Saat menjelaskan anda hanya memandang ke satu sisi, saat bertanya anda hanya bertanya ke satu sisi. Tahukah anda, hal tersebut membuat kami membenci anda. Tahukah anda bahwa hal itu membuat kami tidak tertarik terhadap materi yang anda sampaikan. Anda mungkin berpikir percuma menjelaskannya kepada kami jika kami ujung-ujungnya tidak mengerti, jika kami ujung-ujungnya lupa. Bukannya itu sudah tugas anda untuk mendidik dan mengajar. Ujung-ujungnya anda menyalahkan kami karena nilai kami yang jelek. tapi sadarkah anda bahwa anda sudah merusak motivasi kami dari awal.

3. Jangan Malas Mengoreksi Kertas Kerja
          Malas mengoreksi kertas kerja sangat sering dilakukan para dosen karena alasan sibuk. Bagi kami mungkin hal itu bisa dimaklumi jika nilai yang diberikan lumayan baik misalnya paling rendah B . Tapi jika ada dosen yang malas mengoreksi, dan apalagi random dalam memberi nilai A, B bahkan sampai ada yang C. Kami tidak bisa biarkan. Bapak/ibu dosen tau bahwa ipk itu sangat berarti bagi kami apalagi yang kuliah dengan beasiswa. Nilai C itu buruk pak/bu. butuh nilai A dengan sks yang sama untuk menutupinya. Anda mungkin enak tinggal tebak-tebak saja dalam memberi nilai tanpa harus mengoreksi. Tapi kami yang dapat nilai jelek, padahal kami tau jawaban kami sama dengan teman kami yang dapat nilai A. Apalagi sifat ujiannya open book. Bapak/ibu tau kami sampai tidak tidur memikirkan itu. Apa yang harus kami lakukan jika nanti beasiswa kami dicabut? Apa yang harus kami katakan kepada orang tua kami? Pak tolong pertimbangkan, beban hidup kami diperantauan ini sudah banyak. Jadi tolong jangan main-nain dengan nilai kami. Bapak /ibu pasti tau bahwa kami para mahasiswa bisa merasakan sakit hati. Jangan sampai jika kami terus diperlakukan seperti ini, membuat kami nekat melakukan apa yang tidak pernah anda bayangkan sebelumnya. Pak/bu anda pasti punya anak kan ? Jika anak anda diperlakukan seperti itu anda marah kan ? Jadi tolong mengertilah. kami tidak mencari nilai untuk kebanggaan, hanya untuk mempertahankan beasiswa kami.

4. Berbaik- Hatilah
         Pak/bu, jika kami sudah berusaha keras belajar namun tetap tidak bisa kami mohon berbaik hatilah. Liatlah keaktifan di kelas serta absensi kehadiran, jika itu baik mohon berbaik hatilah dalam memberi nilai. Pikirkan usahanya, jika anda hanya melihat pada hasil anda tidak tau bahwa yang diantara yang hasilnya bagus itu mencontek. Kami dengan nilai jelek mati-matian menahan godaan untuk mencontek, anda harus hargai itu. Kami tidak mungkin melaporkan teman kami yang mencontek hanya untuk memperbaiki nilai kami. Jadi kami harap megertilah bu/pak.


Ok, sekian dulu ya. Don't forget to coment reader ☺☺☺

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syar'i Tapi masih pacaran ?? (Kesombongan Hati)

Pesan Teruntuk Guru dan Dosen

1. Jangan Membanding-Bandingkan Murid / Mahasiswa.            Sering kali ibu/bapak baik guru maupun dosen membanding-bandingkan anak d...

http://go.oclaserver.com/afu.php?zoneid=1433674